Listrik Indonesia | Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie membuka peluang besar bagi pengusaha Amerika Serikat (AS) untuk berinvestasi di sektor energi Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan saat bertemu dengan jajaran pimpinan US Chamber of Commerce di kantor pusatnya, Washington DC, Dikutip pada Selasa (12/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Anindya menekankan komitmen Indonesia dalam mencapai target net-zero pada tahun 2060.
“Sekarang, dengan komitmen Indonesia untuk mencapai net-zero pada tahun 2060, kami fokus pada energi terbarukan, mulai dari tenaga surya hingga panas bumi. Membangun infrastruktur ramah lingkungan akan membutuhkan sekitar $25 miliar setiap tahunnya, dan kami mengundang mitra seperti AS untuk bergabung dengan kami,” ungkapnya.
Selain energi, Kadin Indonesia juga menawarkan peluang investasi pada program pembangunan 3 juta rumah murah dan proyek ketahanan pangan.
“Kami bicara mengenai food security (ketahanan pangan), energy security (ketahanan energi), dan juga bicara mengenai (program pemerintah) 3 juta rumah murah. Dan juga tadi kami bicara mengenai bagaimana relasi AS dan China, serta peran Indonesia untuk tentunya melanjutkan apa yang telah dibuat sebelumnya,” jelasnya.
Tak hanya isu investasi, pertemuan ini juga membahas berbagai isu strategis, termasuk perkembangan teknologi digital dan transisi energi ramah lingkungan.
Anindya menekankan pentingnya sinergi antara Kadin Indonesia dan kamar dagang internasional untuk membuka pasar, menarik investasi, dan mendorong ekspor.
“Suatu bukti konkret bahwa Kadin Indonesia harus selalu kerja sama dengan Kamar Dagang lain di luar negeri untuk membuka pasar, meningkatkan investasi, membuka juga kemampuan untuk ekspor. Inilah yang kami coba buka bersamaan dengan jalannya G to G (kerja sama antar-pemerintah) atas Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo ke AS untuk bertemu Presiden Joe Biden,” pungkasnya.
GoogleNews
.jpg)
.jpg)